REFLEKSI KRISTOLOGI KOSMIK DALAM LAKU IMAN YANG EKOLOGIS

Isi Artikel Utama

Bangun Sitohang

Abstrak

Gagasan Kristologi Kosmik menarik bagi saya untuk dikaji dengan mempertimbangan dua hal penting sebagai alasannya. Pertama, umumnya gagasan Kristologi yang terkandung dalam Alkitab Perjanjian Baru lebih cenderung menggunakan perspektif antroposentris. Hal ini mendorong para teolog untuk memfokuskan gagasan Kristologi pada kepentingan manusia. Hal ini berdampak pada upaya memahami karya-karya yang dilakukan  Kristus (termasuk karya pendamaian dan rekonsiliasi), hanya dihubungkan dengan aspek pengampunan dosa dan pendamaian relasi manusia dengan Allah. Tidak banyak teks Perjanjian Baru yang membicarakan Kristologi dari perspektif kosmik. Markus 16:15 mengatakan bahwa segala makhluk menjadi sasaran pemberitaan Injil. Injil yang telah diberitakan itu, dipertajam dalan tulisan Deutro Pauline (Kolose 1:15-20), Kristus adalah yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan. Kedua, saya berasumsi bahwa pesan Yesus Kristus yang sarat dengan gagasan Kristologi Kosmik ini dapat dikembangkan secara kontekstual, khususnya di tengah-tengah pergumulan konteks kerusakan ekologis yang semakin parah akhir-akhir ini di Indonesia. Dalam konteks kerusakan ekologis yang parah, dibutuhkan refleksi Kristologis yang tidak hanya memberi perhatian dan ruang pada kepentingan manusia, tetapi terutama kepentingan seluruh ciptaan.

Rincian Artikel

Bagian
##section.default.title##