Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta <p>Teologi Anugerah adalah jurnal teologi yang diterbitkan secara tematis.Diharapkan jurnal ini menjadi medium tukar pikiran informasi dan riset ilmiah antara pakar dan pemerhati masalah-masalah Teologi di Indonesia</p> id-ID jurnalsttgmi@yahoo.com (Jonsen Sembiring) sahdat@gmail.com (Sahdat) Thu, 15 Jun 2023 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.3 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 HAK WARISAN: Suatu Kajian Dogmatis Terhadap Hak Warisan Anak Perempuan dalam Adat Budaya Batak Toba https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2878 <p>Hukum adat merupakan hukum yang turun-temurun yang diikuti satu klan, berkaitan dengan itu dan salah satu dari hukum itu adalah hukum adat pembagian harta warisan. Pada sistem kekeluargaan yang dikenal pada masyarakat Batak Toba yaitu sistem patrilineal, garis keturunan laki-lakilah sebagai generasi penerus orang tuanya. Dengan penerapan penerus keturunan menurut laki-laki ini membuat keberadaan atau kedudukan anak perempuan kurang dipandang dan berdampak pada kepada pembedaan pembagian warisan. Pada budaya masyarakat Batak Toba dengan sistem garis patriakhat, ditemui pembagian harta warisan yang tidak adil diantara anak laki-laki dan anak perempuan. Tentu dengan pembagian warisan yang tidak adil kepada anak perempuan ini menunjuk pada ketidakadilan gender. Sementara berdasar Alkitab, anak laki-laki dan anak perempuan diciptakan setara, karena itu juga seharusnya diperlakukan sama, khususnya dalam hal ini dalam pembagian warisan yang adil.</p> Chyntia Agustina Br Siagian, Manimpan Hutasoit, Antoni Manurung Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2878 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700 KERUSAKAN EKOLOGI: Suatu Kajian Religionum Terhadap Aktivitas PT. Jaya Palma Nusantara yang Memberikan Dampak Kerusakan Ekologi Melalui Limbah Cair kepada Masyarakat Dengan Menggunakan Pendekatan Teori Arne Naess di Pekan Gebang, Kabupaten Langkat https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2880 <p>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pabrik kelapa sawit yang membuang limbahnya ke sungai dan dampaknya meliputi kerusakan tanaman, pencemaran air dan ekonomi masyarakat, pendekatan deep ecology dan teologi religionum ditawarkan untuk menjembatani masalah lingkungan tersebut. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis regresilinear menggunakan program SPSS sebagai data primer dan wawancara sebagai data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pabrik kelapa sawit tidak peduli dengan masalah lingkungan sehingga pabrik ini membuang limbah sembarangan dan pihak umat beragama dalam hal ini Umat Kristen dan Islam dalam hal ini masih diam melihat masalah lingkungan yang terjadi disekitar lingkungan mereka. Ketidakpedulian dari pihak pabrik kelapa sawit ini membuat kerugian tidak hanya kepada alam, tetapi kepada masyarakat. Penyusun menawarkan deep ecology sebagai salah satu pendekatan teori lingkungan hidup dalam memberi pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat bahwa antara manusia dengan alam kedudukannya sama. Teologi religionum yang berkorelasi dengan deep ecology memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa diperlukan kerjasama antar umat beragama dengan membangun dialog, sikap senasib dan sepenanggungan dalam menghadapi persoalan bersama sehingga oknum yang berperan didalamnya mengetahui bahwa kekuasaan yang diberikan kepada manusia bukan untuk mengeksploitasi alam, melainkan menjaga dan merawat karena kedudukan manusia dengan alam semesta sama.</p> Jhon Michael Pane, Jonsen Sembiring, Retno Dwi Hastuti Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2880 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700 ANGKAT KAKI-LAH DARI BABEL: Panggilan Untuk Menjadi Tidak Serupa Dengan Dunia Kejahatan (Upaya Menafsir Wahyu 18:1-24 Dalam Konteks Masa Kini) https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2881 <p>Ranggawarsita dalam Serat Kalatida pernah mengatakan bahwa suatu kali negeri ini akan masuk<br>jaman edan, yang tidak edan katanya tidak kebagian.1 Karena itu, kemudian orang berlomba-lomba jadi<br>edan supaya bisa kebagian menikmati dunia. Orang menghalalkan segala cara untuk dapat menikmati<br>keuntungan dan memperoleh kekayaan, bahkan bila perlu tutup mata dan tutup telinga terhadap<br>ketidakbenaran dan kejahatan yang terjadi. Indonesia termasuk sebagai Negara terkorup di dunia, belum<br>lagi kemerosotan moral melanda dengan hebat kalangan mudanya (seks bebas, kriminalitas,<br>penyalahgunaan narkoba). Di tengan keadaan seperti itu, gereja punya pilihan: ikut-ikutan dan menjadi<br>sama dengan yang lain, berdiam diri - tutup mata, tutup telinga sejauh tidak merugikan gereja; atau<br>menarik diri, keluar dari pergaulan dengan masyarakat yang menyebarkan aroma kejahatan tersebut.<br>Panggilan untuk tidak menjadi serupa dengan dunia bukan berarti membuat kita membentuk komunitas<br>yang eksklusif dan tertutup dari dunia luar, melainkan panggilan untuk tidak ikut serta dalam kejahatan<br>dosa berjemaah) dan sekaligus panggilan untuk memerangi kejahatan tersebut.</p> Bangun Sitohang Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2881 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700 TETELESTAI: Studi Kata Tetelestai dalam Injil Yohanes 19:28-30 Dan Relevansinya Bagi Gereja Masa Kini https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2882 <p>Karya tulis ini dilatarbelakangi oleh keinginan untuk mendalami kata Tetelestai yang terdapat dalam Yohanes 19: 28-30. Bagi penulis, kata Tetelestai tersebut menarik untuk digali karena kata itu diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri ketika Dia sedang menanggung penderitaan yang sangat amat berat sebelum kematianNya. Secara sederhana Tetelestai diartikan sudah selesai/lunas. Kata ini mengandung makna bahwa Yesus telah melunaskan dosa dan pelanggaran manusia melalui kematianNya. Dengan penelitian ini, penulis berharap dapat menemukan makna kata Tetelestai.</p> Helenda Yulianti Hotang, Marudut Sihotang, Antoni Manurung Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2882 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700 GEREJA DAN YATIM PIATU: Suatu Tinjauan Teologis Praktis atas upaya meningkatkan Kualitas hidup anak-anak Yatim Piatu melalui Diakonia Transformatif di Panti Asuhan GBKP Gelora Kasih Bandar Baru dan Relevansinya Bagi Pelayanan Gereja Masa Kini dengan Menggunakan Pendekatan Appreciative Inquiry https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2883 <p>Dalam penulisan karya tulis ini penulis melihat sebuah keadaan yang di dalamnya adalah hasil yang patut diapresiasi dan dapat menjadi acuan setiap gereja di dalam membangun kesejahteraan dan kedamaian untuk mendapatkan hak anak-anak yatim piatu dengan melakukan pelayanan/Diakonia transformatif melalui Skil yang dimiliki. Dengan tujuan untuk menjangkau dan membawa perubahan hidup lewat anak-anak yang terabaikan dan yang kurangnya perhatian baik lingkungan masyarakat dan juga gereja yang masih lemah dalam menolong dan membantu anak-anak yatim piatu. Maka untuk itu dengan situasi yang terjadi di konteks masa kini khususnya gereja, penulis melakukan metode kualitatif dengan pendekatan Appreciative Inquiry (AI) yang dapat menginspirasi gereja untuk mau maju dalam melakukan Diakonia Transformatif seperti yang dilakukan oleh panti asuhan GBKP Gelora Kasih Bandar Baru.</p> Saidah Simbolon, Mangatas Parhusip, Apriani M. Sibarani Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2883 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700 ALDERSGATE: Pentingnya Pengalaman Bagi Iman https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2884 <p>Pengalaman John Wesley di Jalan Aldersgate Inggris telah memberikan kontribusi (sumbangan) yang penting dan tak kunjung hilang terhadap pemahaman Wesley tentang peran pengalaman dalam kehidupan Kristen. Saat Wesley yang sudah terus terbekali dengan pemahaman mengingat kembali Aldersgate, dia melihat.98 bahwa pemahamannya tentang peristiwa tersebut pada saat itu terlalu dibingungkan oleh penafsiran Moravia berkenaan dengan pengalaman; oleh karena itu, Wesley yang telah matang berpikir menjauhkan diri dari penafsiran tersebut dan memilih pandangan yang lebih kompleks (lengkap) dalam unsur-unsur teologinya yang dikembangkan sebelum Aldersgate dan diperluas setelahnya.</p> Manimpan Hutasoit Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Teologi Anugerah https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/jta/article/view/2884 Mon, 12 Jun 2023 00:00:00 +0700