KEPEMIMPINAN DALAM PERSPEKTIF PASTORAL Menjadi Pemimpin di Tengah-tengah Masyarakat Yang Pluralistis Modern

Isi Artikel Utama

Parsaulian Simorangkir

Abstrak

Dalam sebuah organisasi, lembaga maupun sebuah negara pasti memiliki seorang pemimpin. Tentu tujuan adanya seorang pemimpin adalah demi teraturnya tatanan sebuah negara maupun organisasi. Di dalam gereja juga demikian, setiap organisasi gerejawi pasti memiliki seorang pemimpin yang biasa dikenal seperti Ephorus, Bishop, Paus, dll. Walaupun sistem kepemimpinan gereja-gereja di seluruh dunia ini berbeda-beda, misalnya ada sistem kepemimpinan Episkopal, Presbiterial, Sinodal, dan Kongregasional. Namun walaupun berbeda-beda sistem kepemimpinan, tujuan dari sistem itu tentu untuk menjawab kebutuhan dari anggota maupun semua yang mengambil bagian dari sebuah organisasi.


Dalam tulisan ini, tidak akan berfokus kepada sistem-sistem kepemimpinan yang ada di berbagai dominasi gereja. Melainkan lebih tajam menyorot kepada peran pemimpin dalam perspektif pastoral, dalam menjawab kebutuhan masyarakat yang pluralistik modern. Tentu semakin berkembangnya zaman, akan semakin berkembang juga kebutuhan bagi manusia. Menjadi tantangan baru bagi para pemimpin-pemimpin organisasi maupun gereja bagaimana untuk tetap konsisten dan eksis ditengah-tengah zaman modern ini. Apakah cara lama masih bisa dipakai atau tidak? Ataukah harus kembali lagi mentransformasi semua cara-cara kepemimpinan-kepemimpinan lama?  Itu semua akan dibahas dalam tulisan ini, bagaimana sebenarnya menjadi pemimpin di tengah-tengah zaman yang canggih ini, demi mempertahankan keberadaan dan demi menjawab kebutuhan di dalam masyarakat, gereja dan di lingkungan sebuah organisasi berada.

Rincian Artikel

Bagian
##section.default.title##