MODERASI BERAGAMA dan KEMAJEMUKAN: Suatu Pandangan Agama-agama

Isi Artikel Utama

Jonsen Sembiring

Abstrak

Kemajemukan adalah berkat buat bangsa Indonesia. Pelapisan kebudayaan atau peradaban bersama agama telah terbentuk ribuan tahun menghasilkan kemajemukan di bumi kepuluan yang sangat luas membentang dari Sabang sampai ke Merauke. Kemajemukan telah menjadi “Indonesia”, Indonesia bukanlah Indonesia yang sesungguhnya kalau bukan karena kemajemukan. Dalam kemajemukan kita hidup bersama, bertoleransi, saling menolong dan bahkan bersama-sama membentuk komitmen keindonesiaa dalam Ikrar Sumpah Pemuda, Penerimaan Pancasila dan UUD 1945 serta bangsa yang majemuk ini sudah teruji dan terbukti bahu-bahu membahu mengusir penjajahan dan membangun negeri ini.


        Sejalan dengan perjalanan waktu, ditengah bangsa ini juga tumbuh gerakan yang mengusik dan merusak kemajemukan itu, yaitu radikalisme. Radikalisme yang dapat saja muncul dalam setiap agama, pernah timbul-tenggelam di Indonesia, namun terakhir ini perkembangan telah mengkuatirkan kehidupan bangsa ini yang majemuk. Tentu saja sebagai bangsa yang besar dan kaya akan pengalaman kebersamaan,  semua elemen bangsa harus bersama-sama menghadapi radikalisme dengan berbagai aksi dan dampakanya, terutama ancaman kepada kebersamaan dalam masyarakat majemuk.


       Salah satu konsep, strategi dan aksi yang sedang dikembangkan dan dipromosikan adalah moderasi beragama dalam upaya menderadilakisasi umat yang sudah terpapar oleh gagasan dan aksi radikalisme. Literasi dan aksi moderasi beragama sangat dirindukan berdampak secara internal dan eksternal kehidupan beragama, bisa membangun kebersamaan umat beragama menyikapinya, sehingga kamejamukan terpelihara dan cita-cita berbangsa bernegara bisa digapai.

Rincian Artikel

Bagian
##section.default.title##