A HUBUNGAN NILAI ALBUMIN SERUM DENGAN TINGKAT KEPARAHAN DAN LAMA RAWATAN PASIEN DM TIPE 2 DENGAN COVID-19 DI RSU BINA KASIH

HUBUNGAN NILAI ALBUMIN SERUM DENGAN TINGKAT KEPARAHAN DAN LAMA RAWATAN PASIEN DM TIPE 2 DENGAN COVID-19 DI RSU BINA KASIH

Penulis

  • M.Bastanta Tarigan Universitas Methodist Indonesia
  • dr.Nasib Universitas Methodist Indonesia
  • Reinhard Hutahaean Universitas Methodist Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.46880/jkm.v19i1.2900

Kata Kunci:

Albumin, tingkat keparahan penyakit, lama rawatan penyakit pasien DM tipe 2 dengan COVID-19

Abstrak

Pendahuluan

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) salah satu penyakit infeksi yang menyerang saluran pernapasan yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus (SARS-COV-2) yang telah menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Lama  rawatan dan tingkat keparahan penyakit COVID-19 akan meningkatkan resiko kematian dan biaya besar yang tentunya menjadi beban pasien dan negara.

Diperlukan marker yang dapat menentukan tingkat keparahan penyakit dan lama rawatan pasien covid-19 dengan diabetes.

Albumin adalah protein yang berperan anti inflammasi, anti oksidatif, anti infeksi dan juga berperan dalam transfer obat-obat didalam tubuh manusia.

Kendali glukosa yang buruk, resistensi insulin ,defesiensi insulin pada diabetes tipe 2 (DM tipe 2) dan viral load pada COVID-19 menyebabkan hipoalbunemia.

Hipoalbuminemia akan menyebabkan fungsinya terganggu sehingga menyebabkan meningkatnya inflamasi, stres oksidatif, infeksi dan distribusi obat-obat mengalami gangguan sehingga patut diduga hipoalbunemia ikut berperan dalam meningkat keparahan dan lama rawatan pasien DM tipe 2 dengan COVID-19.

 

Metode

Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Bina Kasih Medan. Subjek penelitian adalah pasien penyandang DM tipe2 yang terinfeksi  COVID-19 yang menjalani rawat inap periode Agustus -Oktober 2021 dengan consecutive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

Pasien dikategorikan atas tingkat keparahan sedang dan berat. Lama rawatan dibagi atas kurang dan lebih atau sama dengan11 hari dan dinilai kadar albumin serum. Variabel bebas adalah albumin dan tingkat keparahan dan lama rawatan adalah variabel tergantung. Data yang dipergunakan merupakan data sekunder dari rekaman medis  dan dilakukan analisis bivariat untuk melihat hubungan variabel bebas dan variable tergantung   dengan uji Chi-Chisqure

 

Hasil

Selama periode bulan Agustus  hingga Oktober 2021 didapatkan 82 subjek penyandang DM tipe 2  yang mengalami infeksi COVID-19 dan menjalani rawat inap 82 subjek dan. Dari 82 subjek yang memenuhi kriteria inklusi 34 subjek. Dari 34 subjek penelitian mayoritas berjenis kelamin laki-laki yaitu 26 subjek (76,4%) dan 8 subjek (23,5%) .Subjek yang menjalani rawat inap  selama <11 hari 15 (44,1%)  dan menjalani rawat inap 11hari 19 (55,9%) .18 subjek (52%) dengan tingkat keparahan sedang dan 16 subjek (47,05%) dengan tingkat keparahan berat. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan terbalik  nilai albumin serum dengan tingkat keparahan penyakit (P< 0,032) namun tidak ada hubungan bermakna nilai albumin dengan lama rawatan dirumah sakit (P<0,350)

 

Simpulan

Penurunan kadar albumin berhubungan dengan tingkat keparahan penyakit tetapi tidak berhubungan dengan lama rawatan

Diterbitkan

2024-06-30

Terbitan

Bagian

Jurnal Kedokteran Methodist