SIAPAKAH SESAMAKU MANUSIA? Sebuah Kajian Pendampingan Pastoral Terhadap Sesama Dalam Membangun Gereja yang Kokoh Berdiri dalam Keberagaman
Kata Kunci:
Pendampingan Pastoral, Gereja, Sesama, Unlimited, Moderasi dan UniversalAbstrak
Indonesia dikenal dengan keanekaragaman agama, suku dan budaya (etnis). Gereja itu tidak terlepas dari Negara, sebab gereja itu adalah bagian dari Negara. Dalam konteks pemerintahan, gereja itu tunduk kepada Negara, namun secara substansial Negara tidak boleh intervensi kepada Gereja. Hamba Tuhan (pendeta) sebagai pembina umat di gereja sekali gus juga pembina masyarakat yang notabene sebagai warga negara. Pendampingan Pastoral terhadap sesama memiliki sikap ynag universal bukan partikularistk. Pada prinsipnya pelayanan pendampingan pastoral secara internal (gereja) tidak membeda-bedakan suku, marga dan ras dalam melakukan suatu pendampingan, demikian juga secara eksternal (diluar gereja) pelayanan pendampingan pastoral itu memiliki sikap moderasi dan saling menghargai dalam konteks kebangsaan. Oleh karena itu pemdampingna pastoral memberikan dukungan dan support (pertolongan) kepada yang membutuhkan. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa manusia itu unlimited, yang memiliki jiwa sosial yang luas dan universal. Membangun pelayanan kepada sesama tanpa harus melihat kategorial manusia, melainkan semua manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Tuhan. Manusia adalah gambar Allah (Imago Dei)