KASIH SEBAGAI DASAR MEMBANGUN PERSAUDARAAN (YOHANES 13:34-35): Suatu Perspektif Wesleyan/Methodist

Penulis

  • Manimpan Hutasoit Sekolah Tinggi Teologi Gereja Methodist Indonesia

Kata Kunci:

KASIH, MEMBANGUN PERSAUDARAAN

Abstrak

Pada tulisan dalam rangka acara wisuda ini, penulis akan menulis bertolak dari tema yang ditentukan oleh Panitia “KASIH SEBAGAI DASAR MEMBANGUN PERSAUDARAAN” (YOHANES 13:34-35) dan Sub Tema Civitas Akademika STT GMI Terpanggil untuk. Menghadirkan Kasih Sebagai Dasar Membangun Brotherhood di Tengah-tengah gereja dan Masyarakat, penulis mau mendekatinya dari perspektif Wesleyan/Methodist. Merupakan suatu kebenaran dan sungguh tepat menyebut bahwa kasih Kristiani adalah hal
terbesar di dunia, dan berkat adanya kasihlah dapat menyatukan kita dengan Allah demikian dengan sesama manusia. Tanpa kasih kita tidak dapat dikatakan benar-benar hidup, tanpa kasih kita hanya sekedar eksis saja.24 Tidak menyimpang, jika disebut bahwa sajian seluruh teologi John Wesley dalam satu kata ‘kasih.’ Allah adalah kasih, dan Wesley tidak akan mengatakan apa pun tentang Allah yang tidak sejalan dengan pernyataan ini. Ciptaan dan pemerintahan Allah atas dunia semuanya mengungkapkan kasih Tuhan terhadap makhluk ciptaan. Yang lebih jelas lagi, karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus mewujudkan kasih yang sungguh-sungguh terhadap umat manusia.25 Ada banyak pernyataan langsung Wesley yang menegaskan pentingnya kasih. John Wesley pada awal penjelasan pada tulisannya “An Earnest Appeal to Men of Reason and Religion”, demikian
dia menggambarkan Kekristenan: "yang kita sebut kasih (dalam hal ini berkenaan dengan kasih kepada Allah dan kasih kepada manusia) tidak ada selain ini: kasih kepada Allah dan seluruh umat manusia; kita mengasihi Allah yang penuh kasih dengan segenap hati dan jiwa serta kekuatan kita, sebagai yang pertama kali mengasihi kita, sebagai sumber segala kebaikan yang telah kita terima, dan semua yang ingin kita nikmati; dan mengasihi setiap jiwa yang telah Allah ciptakan, setiap manusia di bumi,  mengasihi sesama sebagaimana kita mengasihi jiwa kita sendiri."26 Dan dalam tulisan John Wesley “A Plain Account of Genuine Christianity,” John Wesley sendiri menulis sebagai jawaban atas pertanyaan, Siapakah Orang Kristen itu? 

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-30

Terbitan

Bagian

Teologi Anugerah