MENGAMPUNI SEBAGAI TANDA KRISTEN SEJATI
Kata Kunci:
Mengampuni, Kristen SejatiAbstrak
Pengampunan dapat digambarkan sebagai tindakan keputusan melepaskan rasa sakit hati, yang telah diperbuat orang kepada kita. Namun dalam keinginan memberi pengampunan seringkali menghadapi perang batin. Bagaimana mungkin mengampuni yaitu melepaskan rasa sakit hati kita, sementara orang telah mendeskreditkan, merendahkan, mempermalukan, memfitnah, yang semuanya merusak reputasi kita, atau bukankah seharusnya kita menuntut keadilan dan pembalasan yang setimpal (impas) dengan
tindakannya, sebagaimana “hukum pembalasan dalam bahasa Latin lex talionis yaitu memberi pembalasan yang setimpal sakit hati ganti sakit hati? Bak peribahasa ada hujan, ada panas, ada hari boleh balas, mengartikan akan datang saat membalas budi, sakit hati yang berujung pada balas dendam. Pribahasa yang menunjuk tentang pembalasan ini mengungkapkan kecenderungan hati untuk membalas perbuatan orang lain. Balas-membalas tentu adalah sesuatu tindakan yang baik, jika membalas kebaikan dengan kebaikan, tetapi jika membalas sakit hati dengan sakit hati? Dalam hal ini banyak orang merasa tidak tenang, kalau belum melakukan pembalasan impas (yang setimpal). Sekali lagi dalam keadaan ini orang sering mengalami perang batin di dalam dirinya, yaitu tarik-menarik antara kasih dan ego yang besar. Ini yang membuat pengampunan menjadi barang langka.