PEMIMPIN YANG MELAYANI (Markus 10:45) Suatu Kajian Teologi Pastoral tentang Pemimpin yang Melayani untuk memberkati semua ciptaan Tuhan

Isi Artikel Utama

Perobahan Nainggolan

Abstrak

Pada saat ini yang sangat ditakuti oleh dunia adalah perubahan iklim yang terjadi dimana-mana (banjir bandang, cuaca panas ekstrim, volume curah hujan yang tinggi dan angin puting-beliung) pasca penularan virus covid-19.  Maraknya penyebaran virus covid-19 yang berlangsung kurang lebih 3 tahun (2019 – 2022) membuat manusia di seluruh dunia mengalami ketakutan, kecemasan dan kehilangan harapan akibat virus yang mematikan itu. Namun setelah virus covid-19 muncul masalah baru yakni perubahan iklim (cuaca ekstrim) di seluruh belahan bumi. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan seorang pemimpin yang melayani dalam mengedukasi manusia sebagai umat dan memelihara dunia ciptaan Tuhan ini agar tetap terpelihara dengan baik, asri dan lestari. Konsep kepemimpinan secara umum biasanya dikaitkan dengan konsep power (kuasa), sehingga muncul opini publik yang mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki kuasa. Praktek kepemimpinan yang mengandalkan kuasa identik dengan gila hormat, minta melayani, tirani, sombong dan bersikap sewenang-wenang. berbeda dengan praktek kepemimpinan yang diajarkan oleh Tuhan Yesus yang menekankan karakter seorang hamba yakni kerendahan hati menjadi seorang pelayan.  Barang siapa yang ingin menjadi besar dan terkemuka harus bersedia berbuat kebaikan bagi semua orang, harus merendahkan diri untuk melakukan berbagai pelayanan yang paling hina dan mengerjakan semua pelayanan yang paling sulit.

Rincian Artikel

Bagian
##section.default.title##