NILAI TAMBAH PENGOLAHAN DAUN JANGGELAN MENJADI CINCAU HITAM DAN SALURAN PEMASARAN

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui tahapan pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam, (2) untuk menganalisis nilai tambah pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam, (3) untuk menganalisis pendapatan usaha pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam,(4) untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha cincau hitam, dan (5) untuk mengetahui saluran pemasaran pada pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive. Metode penentuan sampel pengolah adalah metode purposive sampling. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Tahapan pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam  yaitu : penyediaan bahan baku daun janggelan, pencucian bahan baku daun janggelan, perebusan daun janggelan, penyaringan dan pencampuran, pencetakan dan pengemasan cincau hitam. 2. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam sebesar Rp. 421.076,1/produki dan rasio nilai tambah sebesar 35,09 % < 50 % artinya nilai tambah daun janggelan menjadi cincau hitam tergolong rendah. 3. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp. 151.076,1 artinya pendapatan pengusaha pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam tergolong rendah. 4. Usaha pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam memiliki R/C sebesar 1,14 > 1 (layak diusahakan), BEP Produksi sebesar 349,64 < 400 ( rata-rata jumlah produksi ) dan BEP Harga Rp. 2.622,31 < 3.000 (Harga Jual), maka dapat disimpulkan bahwa usaha pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam layak untuk diusahakan didaerah penelitian. 5. Saluran pemasaran pada pengolahan daun janggelan menjadi cincau hitam ada 2 (dua) saluran pemasaran yaitu: Saluran pemasaran I dari produsen –> konsumen dan saluran pemasaran II dari produsen –> pedagang pengecer (Pasar Bintang, Pasar Bengkok, Pasar Sukarame, Pasar Pagi Kampung Duren Medan Tembung)  –> konsumen.