Jurnal METHODAGRO https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro <p>Majalah ilmiah Methodagro adalah majalah Ilmiah Fakultas Pertanian Universitas Methodist Indonesia yang menyajikan artikel ilmiah dari hasil penelitian maupun studi Pustaka. Majalah ilmiah ini juga sekaligus sebagai wahana bagi disseminasi hasil penelitian maupun komunikasi ilmiah diantara dosen dan peneliti di lingkungan Universitas maupun Lembaga penelitian lain yang ingin menyumbangkan karya ilmiah bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Methodagro terbit per semester.</p> id-ID Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 OJS 3.3.0.3 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Respon Pertumbuhan, Produksi Serta Serapan N Pada Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)Terhadap Pemberian Biochar Batang Kelapa Sawit dan Pupuk NPK https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2628 <p><em>Batang kelapa sawit cukup banyak tersedia pada saat tanam ulang kelapa sawit. Potensi batang kelapa sawit menjadi biochar sebagai pembenah tanah masih jarang dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan, produksi serta serapan N pada tanaman jagung manis </em><em>(Zea mays saccharata Sturt) terhadap pemberian </em><em>biochar batang kelapa sawit dan pupuk NPK</em><em>. </em><em>Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor yakni: 1) Faktor dosis biochar batang kelapa sawit yang terdiri dari 4 taraf yaitu :&nbsp; B<sub>0 </sub>= Kontrol ( Tanpa Biochar Batang Kelapa Sawit) , B<sub>1 </sub>= Biochar Batang Kelapa Sawit 2 kg/plot, B<sub>2 </sub>= Biochar Batang Kelapa Sawit 4 kg/plot, B<sub>3 </sub>= Biochar Batang Kelapa Sawit 6 kg/plot; 2) Faktor dosis pupuk NPK yang terdiri dari 3 taraf yaitu : N<sub>1 </sub>= 8 g/plot, N<sub>1 </sub>= 16 g/plot, N<sub>1 </sub>= 24 g/plot. </em><em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis biochar batang kelapa sawit berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot tongkol </em><em>ber</em><em>klobot, total padatan terlarut, produksi per plot, serapan N</em><em> dan pH tanah</em><em>. Perlakuan pupuk NPK berpengaruh nyata terhadap bobot tongkol </em><em>ber</em><em>klobot tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, total padatan terlarut, produksi per plot</em><em>,</em><em> serapan N</em><em> dan pH tanah</em><em>. Interaksi biochar batang kelapa sawit dan pupuk NPK berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, bobot tongkol </em><em>ber</em><em>klobot, total padatan terlarut, produksi per plot</em><em>,</em><em> serapan N</em><em> dan pH tanah</em><em>.</em></p> Desi Ria Hombing, Ebsan Marihot Sianipar, Parsaoran Sihombing Hak Cipta (c) 2023 Desi Ria Hombing, Ebsan Marihot Sianipar, Parsaoran Sihombing https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2628 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah Di Desa Perasmian, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatea Utara https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2626 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi dan pendapatan usahatani bawang merah dan mengetahui apakah usahatani bawang merah masih layak diusahakan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2023. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive atau sengaja yaitu di Desa Perasmian, Kecamatan Dolok Silau, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Sampel penelitian ini ditetapkan sebanyak 30 sampel petani. Data yang diperoleh dari petani sampel yaitu melalui wawancara dan daftar kuisioner yang dikumpulkan dengan ditabulasi menurut jenisnya&nbsp;&nbsp; kemudian diuji dengan menggunakan uji regresi nonlinier yang sesuai dengan kebutuhan pengujian hipotesis yang dilakukan. Hasil Penelitian Menunjukkan (1) Secara simultan luas lahan (X1), tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5) berpengaruh signifikan (nyata) terhadap produksi uahatani bawang merah dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,931. Secara parsial luas lahan&nbsp; (X1) berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani bawang merah tetapi tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), tidak berpengaruh nyata terhadap&nbsp; produksi usahatani bawang merah. (2) Secara simultan luas lahan (X1),&nbsp; tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5) berpengaruh signifikan (nyata) terhadap pendapatan usahatani bawang merah dengan nilai koefisien determinasi (R2) = 0,877, tetapi tenaga kerja (X2), benih (X3), pupuk (X4), pestisida (X5), tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani bawang merah. (3) Usahatani bawang merah di daerah penelitian layak diusahakan dengan nilai R/C = 2,60 atau R/C &gt; 1.</em></p> Jones Tonggor Simatupang, Aditia Erick Cantona Simatupang, Berton E.L. Tobing, Nova Pebriani Saragih Hak Cipta (c) 2023 Jones Tonggor Simatupang, Aditia Erick Cantona Simatupang, Berton E.L. Tobing, Nova Pebriani Saragih https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2626 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 PERAN PENYULUH DALAM KELOMPOK TANI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS JAGUNG https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2619 <p><em>Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis peran penyuluh dalam kelompok tani dalam&nbsp; meningkatkan produktivitas jagung, menganalisis hubungan peranan kelompok tani dengan produktivitas petani jagung di daerah penelitian. Penentuan dilakukan secara sengaja (purposive) yakni Penelitian ini dilaksanakan di Desa <strong>&nbsp;</strong>Batukarang, , Kecamatan Payung, Provinsi Sumatra Utara.Jumlah sampel yang diambil ialah 30 petani. Hasil penelitian tunjukkan&nbsp; Peran penyuluh sebagai pembimbing senantias memberikan gagasan atau ide-ide baru dalam bercocok tanam termasuk dalam kategori berperan tapi tidak maksimal dengan nilai 2,76. Peran penyuluh selaku organisasitator serta dinamitaor&nbsp; selalu tumbuh dan kembangkan kelompok tani agar mampu berfungsi untuk petani yang&nbsp; termasuk dalam kategori berperan tapi tidak maksimal dengan nilai 2,7. Peran penyuluh sebagai fasilitaor yang senantiasa berikan kemudahan memfasilitasi petani&nbsp; untuk mengembangkan dan&nbsp; memajukan&nbsp; usahatani yang termasuk dalam kategori berperan tapi tidak maksimal dengan nilai 2,69. Peran penyuluh sebagai konsultan senantiasa memberikan saran-saran dalam mengembangkan usahatani yang termasuk dalam kategori berperan tapi tidak maksimal dengan nilai 2,78. jumlah presentase panen 1 (april-agustus 2022) sebesar 49,29 % dan jumlah persentase panen 2 (september-desember 2022 ) sebesar 50,70 %. Maka persentase kenaikan panen setelah adanya penyuluh sebesar 1,41 %.</em></p> Berton E.L. Tobing, Medi Lilis Wenny Nainggolan, Rini Sefrilla Tarigan Hak Cipta (c) 2023 Berton E.L. Tobing, Medi Lilis Wenny Nainggolan, Rini Sefrilla Tarigan https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2619 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KUBIS https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2644 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap pendapatan petani dari usahatani kubis, tingkat optimasi pencurahan tenaga kerja pada usahatani kubis dan tingkat kelayakan usahatani kubis. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu di Desa Nagori Tongah Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun. Sampel penelitian ditetapkan sebesar 30 sampel petani, dimana penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Data yang diperoleh dari petani sampel yaitu melalui wawancara dan daftar kuisioner yang dikumpulkan dan ditabulasi menurut jenisnya, kemudian diolah dan diuji statistik SPSS. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan: Pertama, secara serempak luas lahan, tenaga kerja, dan biaya sarana produksi berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kubis dengan R<sup>2 </sup>= 0,825. Secara parsial luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani kubis, tetapi tenaga kerja dan biaya sarana produksi berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani kubis. kedua Tingkat optimasi pencurahan tenaga kerja pada usahatani kubis adalah -0,11 sehingga NPMX &lt; 1 maka pencurahan tenaga kerja tidak efisien/optimum. Dengan demikian untuk mencapai keuntungan yang maksimum maka pencurahan tenaga kerja pada usahatani kubis harus dikurangi. Ketiga Usahatani kubis di daerah penelitian memiliki kelayakan ekonomis sebesar 2,09 sehingga R/C Ratio &gt; 1 maka usahatani kubis di daerah penelitian layak untuk diusahakan.</em></p> Kenal P. Hutapea, Ragnar Oktavianus Sitorus, Deviane Zevanya Purba Hak Cipta (c) 2023 Kenal P. Hutapea, Ragnar Oktavianus Sitorus, Deviane Zevanya Purba https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2644 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Wortel Di Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo Provinsi Sumatea Utara https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2627 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menganalisis pengaruh faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, dan biaya sarana produksi) terhadap produksi usahatani wortel di daerah penelitian, 2) Untuk menganalisis pengaruh faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, dan biaya sarana produksi) terhadap pendapatan usahatani wortel di daerah penelitian, 3) Untuk menganalisis tingkat optimasi penggunaan tenaga kerja pada usahatani wortel didaerah penelitian, 4) Untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani wortel pada daerah penelitian.. Metode penentuan daerah ditentukan secara purposive yaitu di Desa Serdang, Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Metode Pengambilan sampel ini menggunakan metode Stratified Sampling teknik mengambil sampel dengan berdasarkan random, daerah atau strata, yang berfokus pada tujuan tertentu. Metode analisis data yang digunakan adalah Uji Regresi Non Linier Berganda . hasil penelitian diperoleh : 1) Secara simultan luas lahan, biaya pencurahan tenaga kerja dan biaya sarana produksi berpengaruh signifikan (nyata) terhadap produksi usahatani wortel dengan R<sup>2</sup> = 0,964. Secara parsial luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani wortel, tetapi pencurahan tenaga kerja dan biaya sarana produksi berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani wortel. 2) Secara simultan luas lahan, biaya pencurahan tenaga kerja dan biaya sarana produksi berpengaruh signifikan (nyata) terhadap pendapatan usahatani wortel dengan R<sup>2</sup> = 0,936. Secara persial luas lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani wortel, tetapi pencurahan tenaga kerja dan biaya sarana produksi berpengaruh tidak nyata terhadap pendapatan usahatani wortel. 3) Tingakat optimasi pencurahan tenaga kerja pada usahatani wortel adalah 16,52 Sehingga NPMX &gt; 1 maka pencurahan tenaga kerja belum optimal. 4) Usahatani wortel didaerah penelitian layak diusahakan karena usahatani wortel didaerah penelitian memberikan keuntungan secara ekonomis, yaitu dengan nilai R/C Ratio = 4,39.</em></p> Aditia Erick Cantona Simatupang, Jones Tonggor Simatupang, Donny Ivan Simatupang, Yosephine Grace Hak Cipta (c) 2023 Aditia Erick Cantona Simatupang, Jones Tonggor Simatupang, Donny Ivan Simatupang, Yosephine Grace https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2627 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KCL DAN PUPUK KANDANG AYAM https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2620 <p><em>Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pengaruh pemberian pupuk KCl dan pupuk kandang ayam. Penelitian ini adalah menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama adalah pemberian pupuk KCl (K) 4 taraf yaitu : K0 = Kontrol, K1 = 30 gram/plot (setara 75kg/Ha), K2 = 40 gram/plot (setara 100kg/Ha) dan K3 = 60 gram/plot (setara 150kg/Ha). Faktor kedua adalah pemberian pupuk kandang ayam</em> <em>yang terdiri dari 3 taraf yaitu : A1</em> <em>= 4 kg/plot (setara 10 ton/Ha), A2 = 6 kg/plot (setara 15 ton/Ha) dan A3 = 8 kg/plot (setara 20 ton/Ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap</em> <em>&nbsp;</em><em>jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi per plot, bobot basah umbi per tanaman</em><em>. </em><em>Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh nyata terhadap jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi per plot, bobot basah umbi per tanama</em><em>n. </em><em>Interaksi antara pupuk KCl dan pupuk kandang ayam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah umbi per tanaman, jumlah umbi per plot, bobot basah umbi per tanama</em><em>n. </em></p> Pantas Simanjuntak, Lince Romauli Panataria, Meylin Kristina Saragih, Agnes Imelda Manurung, Surya Siagian Hak Cipta (c) 2023 Pantas Simanjuntak, Lince Romauli Panataria, Meylin Kristina Saragih, Agnes Imelda Manurung, Surya Siagian https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2620 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700 RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SERTA SERAPAN K TANAMAN PADI (Oryza sativa L .) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PADAT DAN PUPUK CAIR https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2618 <p><em>Telah dilakukan penelitian Respon Pertumbuhan Dan Produksi serta serapan K Tanaman Padi (Oryza satyva L.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Padat dan Pupuk Cair</em><em>. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Faktorial dengan</em><em> 2</em><em> Faktor. Faktor pertama pemberian pupuk organik padat (P) dengan 3 taraf : P1= Pupuk organik padat 660 g/plot (3 ton/ha ), P2 = Pupuk organik padat 1100 g/plot (5 ton/ha) dan P3 1650 g/plot ( 7 ton). Faktor kedua pemberian pupuk organik cair</em><em> (C) dengan 3 taraf : C1 = pupuk cair 2,5 cc/L , C2 = pupuk cair 5 cc/L dan C3 = pupuk cair 7,5 cc/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik padat berpengaruh nyata terhadap serapan K tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah anakan produktif per rumpun(batang), jumlah gabah bernas per rumpun (bulir), bobot gabah per rumpun( g), bobot 1000 bulir/plot, bobot gabah kering panen per plot (g). Pemberian pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman (cm), jumlah anakan per rumpun (batang), jumlah anakan produktif per rumpun (batang</em><em>), jumlah gabah bernas per rumpun (bulir), bobot gabah per rumpun ( g), bobot 1000 bulir/plot, bobot gabah kering panen per plot (g) dan serapan Kalium (%). Interaksi Pupuk organik padat dan pupuk cair berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter penelitian.</em></p> <p>&nbsp;</p> Sri Pratiwi Aritonang, Pahala L.L Sianturi Hak Cipta (c) 2023 Sri Pratiwi Aritonang, Pahala L.L Sianturi https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methodagro/article/view/2618 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0700