RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK NPK 16:16:16
Main Article Content
Abstract
Kebutuhan bawang merah ada beberapa cara untuk meningkatkan produksi bawang merah yaitu dengan memberikan pupuk organik berupa kotoran ternak ataupun pupuk anorganik. Penggunaan pupuk yang baik bagi pertumbuhan tanaman bawang merah adalah dengan mengkombinasikan antara pupuk organik dan anorganik secara tepat dan seimbang sehingga
diharapkan mendapatkan hasil produksi yang maksimal. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan menggunakan 2 faktor perlakuan, yaitu pupuk kandang kambing dan pupuk NPK 16:16:16. Faktor pertama adalah pupuk kandang Kambing (A) yang terdiri dari tiga taraf perlakuan yaitu: A1 = 1 kg/plot (setara dengan 10 ton/ha), A2 = 2 kg/plot (setara dengan 20 ton/ha) dan A3 = 3 kg/plot (setara dengan 30 ton/ha). Faktor kedua adalah pupuk NPK 16:16:16 (N) yang terdiri dari 3 taraf perlakuan yaitu : N1 = 25 g/plot (setara dengan 250 kg/ha), N2 = 50 g/plot (setara dengan 500 kg/ha) dan N3 = 75 g/plot (setara dengan 750 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing hingga 3 kg/plot berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah umbi per sampel dan bobot basah umbi per sampel, tetapi berpengaruh nyata terhadap diameter umbi, bobot basah umbi per plot dan bobot kering umbi per plot. Perlakuan dosis pupuk NPK 16: 16:16
hingga 75 g/plot berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, diameter umbi, jumlah umbi per sampel, bobot basah umbi per sampel, bobot basah umbi per plot dan bobot kering umbi per plot. Interaksi antara dosis pupuk kandang kambing dan pupuk NPK 16: 16:16 berpengaruh tidak nyata terhadap semua parameter yang diamati.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.