ANALISIS NILAI TAMBAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KOPI BUBUK ROBUSTA

Isi Artikel Utama

Aditia Erick Cantona Simatupang
Jones T. Simatupang
Prandes Timbul Soh S Berutu

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan kopi bubuk di UD. Lapang,
untuk mengetahui besar nilai tambah olahan kopi bubuk yang diproduksi oleh UD Lapang, untuk
mengetahui kelayakan pengolahan Agroindustri kopi bubuk di UD Lapang, untuk mengetahui
faktor-faktor internal dan eksternal dalam pengembangan Agroindustri Kopi bubuk di UD
Lapang, serta untuk mengetahui strategi pengembangan agroindustri kopi bubuk di UD. Lapang.
Metode pengambilan sampel secara sensus dan penentuan daerah sampel secara purposive.
Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif untuk mengetahui pengolahan kopi
bubuk arabika, metode perhitungan nilai tambah untuk analisis nilai tambah, metode
perhitungan R/C untuk menghitung kelayakan usaha, serta metode analisis SWOT untuk
mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi pengolahan kopi bubuk arabika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tahapan pengolahan yang dilakukan dimulai dari kopi biji arabika yang
kemudian mengalami proses pengsangraian dan selanjutnya diolah menjadi kopi bubuk. Nilai
tambah yang diperoleh dari pengolahan kopi bubuk arabika adalah Rp 1.220.601,38 dengan
rasio nilai tambah sebesar 33,56%, R/C 1,36 yang rasionya >1 dapat dikatakan Agroindustri
pengolahan layak untuk dilaksanakan, dan untuk BEP Produksi 36,90 kg dari total produksi
50,52 kg, dan BEP harga Rp 52.732,45 dari harga pasar Rp 72.000 maka dapat disimpulkan
bahwa usaha yang dilakukan oleh UD Lapang untung dan layak untuk di usahakan.
Berdasarkan Analisis SWOT faktor – faktor yang mempengaruhi pengolahan kopi bubuk arabika
adalah faktor Internal dan Faktor Eksternal. Adapun faktor – faktor Internal yang menjadi
kekuatan adalah: teknologi sederhana, hanya ada 1 variasi produk, pengembangan lahan
agroindustri kopi bubuk tidak tersedia, pelatihan dan pendidikan, infrastruktur yang kurang
memadai, pemasaran produk kurang luas, sarana dan prasarana yang kurang memadai, tidak
ada kerjasama dengan lembaga lain. Sedangkan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang
adalah: Merek dagang, semakin banyak orang yang suka minum kopi (trend kopi), izin MUI
(majelis ulama indonesia) halal, izin BPOM (badan pengawas obat dan makanan), kebijakan
pemerintah. Sedangkan faktor eksternal yang menjadii ancaman adalah: Kopi bubuk UD
Lapang kalah saing dengan produk – produk bermerek, faktor cuaca yang berpengaruh dalam
proses pengolahan.

Rincian Artikel

Bagian
Articles