ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN TRADISIONAL BERAS KETAN MENJADI DODOL

Abstrak

Penelitian pengolahan   beras ketan menjadi dodol ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan beras ketan menjadi dodol dengan rasa durian dan rasa pandan, untuk mengetahui berapa besar nilai tambah pengolahan beras ketan menjadi dodol durian dengan dodol pandan, Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pendapatan beras ketan menjadi dodol durian dan dodol pandan dan untuk mengetahui apakah pengolahan dodol durian dan dodol pandan layak untuk di usahakan di daerah penelitian. Daerah  Penelitian ditentukan secara purposive di Desa Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Hasil penelitian menunjukkan tahapan proses produksi yaitu penyediaan bahan baku, penggilingan, pemarutan dan pemerasan kelapa, pemasakan santan, gula merah dan gula pasir, pengadonan, pencampuran durian/daun pandan, pendinginan, pemotongan dan pengemasan.Biaya produksi pengolahan dodol durian sebesar Rp 2.290.630,39, Penerimaan pengolahan dodol durian sebesar Rp 2.750.000, Keuntungan  pengolahan dodol durian sebesar Rp 459.369,61 sedangkan Biaya produksi pengolahan dodol pandan sebesar Rp 1.749.653,96 Penerimaan pengolahan dodol pandan sebesar   Rp 2.866.666,67, Keuntungan  pengolahan dodol pandan sebesar Rp 1.116.346,71 Rasio nilai tambah pada dodol durian adalah 32,04 % dan pada dodol pandan adalah 61,95 %, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai tambah untuk dodol rasa durian tersebut masih lebih kecil dari 50 % dan untuk dodol rasa pandan lebih besar dari 50%. Hipotesis yang menyatakan bahwa  nilai tambah yang di hasilkan dari pengolahan beras ketan menjadi dodol durian dan dodol pandan  cukup tinggi tidak dapat diterima secara keseluruhan  oleh karena  dodol  pandan tergolong tinggi sementara dodol rasa durian lebih rendah.. Untuk Kelayakan usaha untuk dodol rasa durian dan dodol rasa pandan layak diusahakan di daerah penelitian.