PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN SUKARELA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA YANG TERDAFTAR DI BEI

Authors

  • Arison Nainggolan Universitas Methodist Indonesia

Keywords:

Struktur Kepemilikan, Komposisi Dewan Komisaris, Pengungkapan Sukarela

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh struktur kepemilikan dan komposisi dewan komisaris terhadap tingkat pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur di Indonesia yang terdaftar di BEI. Dari pengujian yang dilakukan, ditemukan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Poluan dkk (2015). Kepemilikan managerial yang paling signifikan adalah pada PT. Beton Jaya Manunggal Tbk sebesar 89,45% saham dikuasai oleh managerial dengan tingkat pengungkapan 27,78%. Sementara itu, kepemilikan institusional ditemukan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aniroh (2012). Kepemilikan Institusional yang paling signifikan adalah pada PT. Akasha Wira Internasional Tbk dengan persentase 91,52% dan tingkat pengungkapan sebesar 39,23%. Kepemilikan publik ditemukan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Kepemilikan publik yang paling signifikan adalah pada PT Astra Internasional Tbk dengan persentase 49,85% dengan tingkat pengungkapan 51,32%. Variabel terakhir adalah komisaris independen. Ditemukan bahwa variabel komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Poluan (2015). Persentase jumlah komisaris independen yang paling signifikan adalah PT. Budi Starch & Sweetener Tbk dengan persentase 66,66% dengan tingkat pengungkapan sebesar 39,74%.

Published

2017-10-31

Issue

Section

METHOSIKA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Methodist