EARNING MANAGEMENT, UNDERPRICING DAN PENURUNAN KINERJA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN IPO DI INDONESIA

Authors

  • Arison Nainggolan Universitas Methodist Indonesia

Keywords:

Earning Management, Underpricing, Initial Public Offering (IPO)

Abstract

Penelitian telah menunjukkan bahwa perusahaan yang berniat menawarkan sahamnya ke publik dalam beberapa periode sebelum IPO telah melakukan earning management. Earning management dilakukan sebagai upaya manajemen untuk menarik perhatian calon investor untuk berinvestasi. Walaupun investor mempunyai informasi yang cukup mengenai perusahaan yang melakukan IPO, asimetri informasi tetap terjadi dalam penawaran ini. Asimetri informasi inilah yang memotivasi managemen untuk bertindak oportunistik memoles kinerja keuangannya baik sebelum dan sesudah IPO. Fenomena underpricing terjadi karena adanya mispriced di pasar perdana sebagai akibat adanya ketidakseimbangan informasi antara pihak underwriter dengan pihak emiten. Kenyataannya, managemen dan penjamin emisi (underwriter) sama-sama memiliki kepentingan. Underwriter akan berusaha negosiasi agar harga saham perdana tidak terlalu mahal agar resiko saham tidak terjual seluruhnya dapat dihindari. Sementara majemen berusaha agar saham perdana yang ditawarkan berada pada harga yang tinggi agar dana yang diperoleh juga besar. Oleh Karena itu, manajemen akan berusaha semaksimal mungkin untuk menunjukkan kinerja keuangan perusahaannya dalam kondisi berkinerja baik dan langkah yang dapat ditempuh adalah melakukan earning management atau “memoles” kinerja keuangannya. Akibatnya dalam jangka panjang perusahaan IPO yang melakukan earning management akan mengalami penurunan kinerja keuangan yang diikuti oleh penurunan harga saham di pasar sekunder.

Published

2019-10-31

Issue

Section

METHOSIKA: Jurnal Akuntansi dan Keuangan Methodist